Budaya

13 Tahun Sengketa, Akhirnya Disepakati Damai: Perjalanan Panjang Menuju Rekonsiliasi Antarsuku di Kodi

×

13 Tahun Sengketa, Akhirnya Disepakati Damai: Perjalanan Panjang Menuju Rekonsiliasi Antarsuku di Kodi

Sebarkan artikel ini
Ruben Rangga Mone
Ruben Rangga Mone, sebagai inisiator perdamaian antarsuku di Kodi. (Stori Hits/Yanto Tena)

STORI HITS – Perjalanan panjang selama 13 tahun dalam penyelesaian sengketa adat akhirnya mencapai titik terang di Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT.

Perselisihan yang bermula dari sebuah kasus kawin lari antara seorang laki-laki dari Kampung Keretana dan seorang perempuan dari Kampung Bondo Kodi akhirnya mendapat solusi melalui jalur adat yang penuh dengan liku-liku sejarah dan pertimbangan budaya.

Ruben Rangga Mone, sebagai inisiator perdamaian, mengisahkan bagaimana dirinya pertama kali dipanggil untuk memediasi kasus ini.

Setelah 13 tahun berlalu tanpa ada penyelesaian konkret, ia memulai perjalanan ke Kampung Bondo Kodi, pihak keluarga perempuan, untuk mencari titik terang.

“Saya datang dengan tujuan mengusulkan penyelesaian dari pihak Keretana, karena anak perempuan mereka sudah berada bersama kami selama 13 tahun. Saya bertanya mengapa selama ini tidak ada utusan dari keluarga perempuan untuk mencari tahu,” ujar Ruben, kepada Storihits.com, Rabu, 29 Januari 2025.

Baca Juga:  Dari Lahir hingga Mati, Tenun Sumba sebagai Denyut Kehidupan

Jawaban dari keluarga Bondo Kodi cukup mengejutkan. Mereka mengungkapkan bahwa alasan utama keterlambatan penyelesaian adat ini adalah adanya konflik lama antara suku mereka dengan Suku Malere, yang berakar dari kasus pembunuhan yang terjadi pada Selasa, Oktober 1954.

Karena perdamaian belum tercapai, mereka tidak bisa menerima belis atau menjalankan adat kawin-mawin.

Ruben pun mencoba menengahi dengan meminta ruang untuk berdiskusi lebih lanjut, mengingat dirinya juga berasal dari kedua pihak Bondo Kodi dan Keretana.

Setelah menyampaikan hal ini kepada pihak Keretana, barulah semua pihak menyadari bahwa akar masalah yang lebih besar terletak pada hubungan antara Suku Malere dan Bondo Kodi.

Baca Juga:  Pencairan Dana Desa Jadi Celah Pungli, Kejari Sumba Barat Siap Bongkar Praktik Kotor Kadis PMD SBD

Setelah mendapatkan jawaban dari Bondo Kodi, Ruben kembali ke Keretana dan menjelaskan kondisi yang ada.

Keluarga Keretana sendiri tidak memiliki permasalahan dengan Bondo Kodi, tetapi menyadari bahwa konflik lama dengan Malere-lah yang menjadi penghambat utama.

Oleh karena itu, Ruben mengajak pihak Keretana untuk berdiskusi secara transparan hingga akhirnya mereka sepakat untuk mencari penyelesaian dengan Suku Malere.

Saat Ruben bertemu dengan keluarga Malere, mereka mengakui bahwa tanggung jawab penyelesaian konflik ini memang berada di tangan mereka.

Link Aktif dalam Kotak
Simak update artikel pilihan lainnya dari Storihits.com di saluran WhatsApp Channel