STORI HITS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Katolik (Unika) Weetebula menolak program makan bergizi gratis yang baru-baru ini diimplementasikan di Sumba, khususnya di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).
Ketua BEM Unika Weetebula, Marselinus Umbu Zaghil, menilai program tersebut tidak sesuai dengan kondisi daerah dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Marselinus menegaskan bahwa meskipun program ini bertujuan membantu masyarakat kurang mampu, pendekatan yang diambil dinilai tidak tepat.
Ia menyoroti kekayaan sumber daya alam (SDA) di Sumba yang belum dikelola secara optimal dan minimnya keterampilan masyarakat dalam memanfaatkannya.
“Sumba memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun sayangnya banyak potensi tersebut yang belum dimanfaatkan dengan baik. Yang lebih penting lagi, masyarakat setempat belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengelola SDA ini secara maksimal,” ujar Marselinus dalam keterangannya kepada Storihits.com, Sabtu, 22 Februari 2025.
Menurutnya, ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat harus menjadi prioritas utama.
Program makan gratis, meskipun memberikan bantuan jangka pendek, dikhawatirkan akan menciptakan ketergantungan yang berdampak negatif pada motivasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri.