STORI HITS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Kabupaten Lembata, memberikan klarifikasi terkait meninggalnya Regina Wetan (31), warga Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, yang wafat setelah menjalani operasi sesar (SC) pada Rabu, 5 Maret 2025.
Kasus ini sempat menjadi perhatian publik setelah muncul dugaan adanya kesalahan dalam penanganan medis.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Lewoleba, Yosep Freinademetz Paun, menyampaikan duka mendalam kepada keluarga pasien serta masyarakat Lembata.
“Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. RSUD Lewoleba telah melakukan audit medis internal melalui review maternal perinatologi (RMP), yang dilaksanakan pada Kamis, 6 Maret 2025, sehari setelah pasien meninggal,” ujar Yosep dalam konferensi pers yang digelar pada Senin, 10 Maret 2025
Audit internal tersebut dilakukan selama lima jam, mulai pukul 09.00 hingga 14.00 Wita.
Hasilnya akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata untuk diproses lebih lanjut dalam audit eksternal.
“Biasanya, Dinas Kesehatan Kabupaten akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi guna meminta tenaga ahli dalam pelaksanaan audit eksternal,” tambahnya.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan hasil RMP, pasien Regina Wetan dirawat di RSUD Lewoleba sejak 3 Maret 2025.
Pada 5 Maret, hasil pemeriksaan USG menunjukkan adanya perlambatan denyut jantung janin.
Atas dasar itu, tim medis memutuskan untuk segera melakukan operasi SC guna menyelamatkan ibu dan bayi.
“Operasi berjalan dengan baik, dan setelahnya pasien dipindahkan ke ruang kebidanan pada pukul 15.30 Wita dalam kondisi stabil,” jelas Yosep.
Hingga pukul 20.30 Wita, kondisi pasien masih dilaporkan dalam keadaan baik oleh tim medis yang bertugas.
Namun, pada pukul 21.15 Wita, pasien mulai mengeluhkan nyeri di bekas operasi.