STORI HITS – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui juru bicara Debora Gemelina Arborea Lende, memberikan pandangan kritis terhadap Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Debora memulai dengan sorotan tajam terhadap target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dipatok sebesar Rp1,9 triliun.
Menurutnya, di tengah keterbatasan fiskal yang dialami NTT, target tersebut membutuhkan strategi matang agar tidak hanya ambisius di atas kertas.
“Kami ingin tahu, bagaimana pemerintah daerah berencana mewujudkan PAD ini? Strategi apa yang akan digunakan untuk mencapainya di tengah kondisi fiskal yang jelas terbatas?” tanya Debora kepada Storihits.com, Senin, 4 November 2024.
Selain PAD, Debora juga mengkritisi alokasi dana transfer dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Ia mencatat, porsi besar DAU digunakan untuk pembayaran utang pemerintah, sebuah langkah yang menuntut perhatian serius agar tidak mengorbankan kebutuhan mendasar masyarakat.
“Kita perlu strategi agar dana transfer ini tidak hanya tersedot ke pembayaran utang, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan mendukung aparatur sipil di NTT,” katanya menegaskan.
Fraksi PSI juga menyoroti alokasi belanja modal yang dianggap terlalu kecil untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 4,7 persen hingga 5,6 persen serta pengentasan kemiskinan.