STORI HITS – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadi kunci utama dalam percepatan pembangunan.
Dalam sambutan perdananya sebagai Gubernur NTT saat serah terima jabatan (sertijab) Wali Kota Kupang dan bupati se-NTT di Kupang, Sabtu, 1 Maret 2025 ia menekankan bahwa pembangunan daerah tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
“Tantangan di NTT terlalu besar jika dihadapi sendirian. Hanya dengan kolaborasi yang solid, kita bisa membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Gubernur Melki menguraikan berbagai persoalan yang masih menghantui NTT, mulai dari kemiskinan ekstrem, tingginya angka tengkes (stunting), hingga tingginya angka putus sekolah.
Kondisi ini turut memicu peningkatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pekerja migran ilegal.
“Kita tidak bisa menutup mata, masalah-masalah ini harus diselesaikan dengan kerja nyata dan kebijakan yang tepat sasaran,” ujarnya.
Namun, di tengah tantangan tersebut, NTT memiliki potensi besar yang bisa menjadi penggerak pembangunan.
Sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, hingga energi terbarukan menyimpan peluang emas yang harus dioptimalkan.
Gubernur Melki menegaskan bahwa pemerintah daerah harus memanfaatkan peluang investasi, terutama di bidang hilirisasi non-tambang, agar bisa membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.