STORI HITS – Bingung ke mana akhir pekan ini? Jika kamu sudah bosan ke mall, mungkin saatnya mencoba sesuatu yang berbeda, museum hopping!
Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, tersembunyi kekayaan sejarah yang menunggu untuk dieksplorasi.
Museum bukan hanya tempat belajar, tetapi juga lokasi yang menyenangkan untuk refreshing bersama keluarga, teman, atau pasangan.
Dengan harga tiket yang ramah kantong, bahkan gratis, menjelajahi museum bisa menjadi aktivitas seru yang sarat makna.
Berikut tujuh museum sejarah di Jakarta yang wajib masuk daftar kunjungan akhir pekanmu!
1. Museum Fatahillah: Menyusuri Sejarah Batavia
Ikon kawasan Kota Tua ini dulunya adalah Gedung Balai Kota pada era VOC.
Bergaya arsitektur Neoklasik, Museum Fatahillah menyimpan koleksi unik seperti perabot rumah tangga, peta kuno, dan senjata peninggalan kolonial.
Berjalan di sekitar taman museum juga akan membawamu ke suasana Jakarta masa lampau.
📍 Lokasi: Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat
⏰ Jam Operasional: Selasa-Minggu, 09.00-15.00 WIB
🎟️ Tiket: Mulai Rp2.000
2. Museum Taman Prasasti: Seni dan Misteri Masa Kolonial
Museum ini menyimpan koleksi prasasti nisan kuno, miniatur makam nusantara, hingga kereta jenazah antik.
Menjelajahi Museum Taman Prasasti seperti menapaki kisah orang-orang Belanda yang pernah hidup di Batavia.
Patung bergaya Renaissance juga menambah nuansa klasik yang memikat.
📍 Lokasi: Jl. Tanah Abang I No. 1, Jakarta Pusat
⏰ Jam Operasional: Selasa-Minggu, 09.00-15.00 WIB
🎟️ Tiket: Mulai Rp2.000
3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Saksi Sejarah Kemerdekaan
Inilah tempat di mana naskah Proklamasi Indonesia dirumuskan.
Dulunya, rumah ini milik Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang perwira Jepang yang membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kini, kamu bisa menyaksikan replika ruangan tempat perumusan proklamasi terjadi.
📍 Lokasi: Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat
⏰ Jam Operasional: Selasa-Minggu, 09.00-15.00 WIB
🎟️ Tiket: Mulai Rp1.000
4. Museum Sasmita Loka Ahmad Yani: Rumah Penuh Kenangan Pahlawan
Museum ini adalah rumah dinas Jenderal Ahmad Yani, yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI.